Impian Sepanjang Musim
Itu judul puisi pertamaku
untukmu. Masihkah kamu mengingatnya di surga sana ? Aku yakin para malaikat dan
para bidadari akan menyanyikan liriknya, seperti kita, ketika rindu tak
terbendung dulu. Bagaimana keadaanmu 2 tahun ini sayangku ? apakah surga masih
menyenangkan ? apakah rumah kita disana sudah berwarna ungu violet ? warna
kesukaan kita. Kita suka ungu violet, karena menurutmu itu campuran antara
warna yang kita sukai. Merah adalah kesukaanku, dan biru kesukaanmu. Ungu
violet menyatukan warna wana kita, menyatukan kita, dalam satu jiwa, dalam satu
bentuk, dalam satu definisi.
Masihkah kau suka memainkan piano
di sana ? ceritakan padaku lewat mimpi sayangku, seperti apa piano di surga.
Mimpiku tidak pernah tentang orang lain. Jikalau kau tidak datang menemuiku
lewat mimpi, mimpiku adalah tidur panjang yang kosong. Sering seringlah datang
dalam mimpiku.
Sayangku, aku masih suka motret.
Walau sekarang tidak ada kamu yang suka ngomel ngomel karena sering bawain
tripodku. Aku kangen omelanmu. Aku kangen saat saat aku harus khawatir akan
ngambekmu. Tapi kamu jangan khawatir, nikmati saja keindahan surga. Kerinduan
kepadamu membuat hidupku tidak kosong. Kerinduan padamu adalah mimpi terbaik
yang aku alami. Aku tidak pernah kesepian karena kenangan yang kamu tinggalkan.
Biarlah kerinduanku padamu akan tetap hidup, karena didalamnya ada rasa syukur
yang begitu hebat karena aku pernah bertemu denganmu walau Cuma sebentar. Iya
sayangku, bagiku kau pergi terlalu cepat.
Hidup berjalan lebih cepat dari
yang kita duga sayangku. Sudah 2 tahun kau disana, disurga. Begitupun aku tanpa
mu. Bing Bing, dia sudah menikah agustus kemaren dengan orang yang dia cintai.
Kau salah sangka sayangku, aku bukan cinta sejatinya seperti yang kau ceritakan
kepadaku lewat wasiatmu. Dia menikah dengan cinta sejatinya yang memang sejati.
Aku datang ke pernikahannya. Di sebuah pesta mewah yang gemerlap. Aku
melihatnya bahagia. Aku, aku adalah obsesi sesaatnya. Tapi tak apa, dengan
begitu aku jadi tahu bahwa hanya kamu yang mencintaiku, cinta yang bukan hanya
sekedar obsesi. Sayangku, dia menikah dengan laki laki yang sudah jadi
jodohnya, takdir yang tak bisa aku hentikan sama seperti ketika aku
kehilanganmu. Ketiadaanmu adalah takdir yang tak boleh aku sesali, karena aku
juga tidak menyesal ditakdirkan bertemu denganmu. Hanif, mantanmu, dia juga
sudah menikah, dengan perempuan arab juga. Istrinya hamil tua ketika aku
beretemu di bioskop beberapa hari yang lalu. Dia juga bahagia sayangku.
Akhirnya dia punya anak yang dia impikan. Semua orang orang yang pernah hadir dalam
hidup kita sudah bahagia, seperti kita yang bahagia karena saling mencintai.
Aku ? jangan paksa lagi aku
menerima perempuan lain selain kamu sayangku, aku tak pernah sanggup. Kau tahu
aku hanyalah laki laki kusam yang tak terlalu pintar. Hanya perempuan aneh
sepertimulah yang mampu menerimaku. Aku sudah buktikan. Sudah 3 perempuan
setelah kau meninggal, tak satupun yang bertahan lama untuk aku cintai. Mereka
meninggalkan aku, walau sebenarnya akulah yang meninggalkan mereka terlebih
dahulu karena tak bisa membagi mimpiku tentangmu kepada mereka. Aku tak lagi
bisa mencintai perempuan lain seperti aku mencintaimu. Kaupun sudah tahu kan ?
Sayangku, aku akan kuliah lagi,
s2 di bulan januari. Kali ini di ITS. Doakan saja semoga aku tidak mrotol lagi
sekarang. Setiap aku akan kuliah aku jadi ingat bagaimana kamu dulu semangat
menyelesaikan manajemen rumah sakitmu di singapura. Semakin cepat lulus semakin
cepat juga kita menikah. Doakan aku semoga aku cepat lulus ya, lalu aku bisa
membuktikan kepadamu suatu saat nanti aku juga bisa menyelesaikan s2, atau
setidaknya menjawab keraguan abi bahwa aku juga bisa seperti anaknya, aku
pantas untukmu, aku punya gelar yang gak malu maluin mereka di undangan kita
nantinya.
Sayangku, aku tak punya cerita
cerita seru untuk aku bagikan kepadamu lagi, karena tak akan pernah indah jika
tanpa dirimu. giliranmulah yang harus
cerita kepadaku. Bagaimana kau melewati hari harimu disurga ? bagaimana rasa coklat disana ? bagaimana
bioskop disana ? kau masih suka nonton film kan ? aku juga, di bioskop aku
masih suka merasa kau di dekatku, atau mungkin kau memang di dekatku ?
bagaimana rintik hujan di surga ? kau maasih suka gerimis kan ? apakahh di langit
masih ada gerimis ? bagiamana mungkin sayangku ? ceritakan kepadaku semuanya.
Aku disini, dengan segelas coklat dan kopi hangat menunggumu. Karena aku tahu,
hari ini 6 januari, kau mungkin meninggalkanku secara fisik 2 tahun yang lalu,
tapi secara jiwa dan batin kau semakin dekat denganku. Aku tahu 6 januari bukan
untuk ditangisi seperti takdir Tuhan yang lain, tapi inilah saat kita bersama.
Sayangku, dari sini, aku masih
akan katakan hal yang sama seperti tahun tahun sebelumnya. Kau masih impian
sepanjang musimku—kau, masih mimpi terbaikku.
Aku, yang kau cintai, Mohammad
Syaiful Rizal