Oleh
: M Syaiful Rizal
(IT – Sekper)
“Mencegah lebih baik daripada mengobati”,
Kalimat diatas sudah sangat sering
kita dengar dari orang tua, media, ataupun tulisan – tulisan ilmiah. Nasehat tua tersebut sudah sangat familiar di
semua kalangan masyarakat. Sehingga dengan kalimat pembanding “lebih baik” – tersebut menjadikan kata kerja
“mencegah” seharusnya menjadi objek
bisnis yang sangat menguntungan dari rumah sakit PTPN X.
Perkembangan dunia kedokteran dan
kesehatan yang pesat menjadikan persaingan rumah sakit juga semakin ketat.
Pangsa pasar yang terbatas karena konsumen adalah orang yang sedang sakit,
keterbatasan area pemasaran yang hanya pada masyarakat wilayah terdekat saja,
dan desakan bisnis dari pengobatan alternatif yang menjamur akhir – akhir ini
di Indonesia mengharusan bisnis rumah sakit memiliki terobosan dalam objek
bisnis, kepuasan pelanggan, dan kualitas layanan kesehatan. Selain itu jumlah rumah sakit yang juga
banyak untuk satu wilayah tertentu akan menjadikan persaingan semakin ketat,
dan hanya rumah sakit yang benar benar unggul yang akan menjadi rujukan utama
masyarakat.
PTPN X ( Persero) memiliki 3 anak
perusahaan rumah sakit yaitu Rumah Sakit Gatoel - Mojokerto, Rumah Sakit HVA Toeloengredjo –
Pare, dan Rumah Sakit Perkebunan – Jember. Ketiga rumah sakit tersebut selain
melayani karyawan PTPN X juga melayani masyarakat umum. Dengan berjalannya
waktu, rumah sakit PTPN X sudah memiliki nama dan citra yang baik di mata
masyarakat. Kualitas dokter dan infrastruktur juga sudah memadai, begitu pula
dengan tingkat kepuasan konsumen yang juga meningkat. Hal ini ditandai dengan
jumlah konsumen, laba, dan pengembangan fasilitas ketiga rumah sakit ini
meningkat. Proses transformasi rumah sakit menjadi anak perusahaan PTPN X juga
adalah strategi yang tepa melihat laba besar dari bisnis ini yang mampu
menutupi dan menyempurnakan keuntungan perusahaan.
Namun
untuk bisa memenangkan persaingan dalam bisnis kesehatan, rumah sakit PTPN X
harus memiliki terobosan dan inovasi untuk terus meningkatkan keuntungan dan lotalitas
masyarakat. Harus ada konsep yang unik, berciri khas, dan mudah diterima masyarakat untuk mengembangkan bisnis
kesehatan ini. Rumah sakit sebaiknya memperlebar pangsa pasar, sehingga tidak
hanya karyawan dan masyarakat yang sakit
saja yang menjadi konsumen tetap. Sebaiknya rumah sakit juga menjadi
rujukan dari masyarakat yang juga sehat dan tidak terbatas area atau wilayah
kerja manapun. Harus ada sebuah layanan yang menjadikan bisnis kesehatan rumah
sakit menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Kalimat “Mencegah lebih baik daripada mengobati” menarik untuk dijadikan
layanan layanan baru, dan bisa menjadi kekuatan bisnis yang unik bagi rumah
sakit perkebunan gula ini.
Kecepatan
informasi, akses, dan penanganan kesehatan untuk masyarakat pada jaman moderen
saat ini sudah menjadi kebutuhan utama. Di Indonesia, bisnis rumah sakit masih
konvensional, walaupun kebutuhan dan perkembangan pengetahuan masyarakat
terhadap teknologi sudah meningkat. Hal seperti ini harus dilirik dan bisa
menjadi konsep menarik untuk meningkatkan laba perusahaan dan loyalitas
pelanggan.
Rumah
sakit bisa menyediakan sebuah layanan SMS CENTER yang berisi informasi,
pengaduan, dan penanganan gangguan kesehatan. Konsumen bisa mendaftarkan nomer
ponselnya untuk menikmati servis tersebut. Salah satu servis SMS yang bisa
dikirim adalah tips dan trik kesehatan untuk menjaga kesehatan secara umum,
mencegah datangnya penyakit, dan informasi kecantikan untuk pasar remaja putri
dan wanita dewasa. Setiap harinya SMS dengan content yang berbeda beda akan
dikirim. Contoh dari kiriman SMS adalah sebagai berikut :
“Tips mencegah kanker serviks untuk usia dini
adalah tidak melakukan hubungan dibawah 20 tahun, vaksinasi HPV yang bisa
ditemui di poli penyakit dalam RS. Gatoel, makan makanan bergizi dan olahraga
teratur ”.
Informasi
seperti ini memiliki nilai jual yang tinggi jika menarik dan benar benar
dibutuhkan masyarakat. Tim medis baik dokter, bidan dan tim kesehatan
masyarakat dari rumah sakit PTPN sudah pasti memiliki banyak tips kesehatan
untuk masyarakat karena memang sudah menjadi bidang akademinya. Sehingga dalam
layanan ini tidak akan kekurangan bahan untuk content SMS. Pangsa pasar dari
layanan tersebut juga luas karena konsumennya tidak harus orang yang sakit tapi
semua masyarakat bisa menjadi konsumen. Begitu pula dengan area layanan yang tidak terbatas
karena menggunakan fungsi sms yang bisa dijangkau dimanapun selama masih ada
layanan operator selular. Saat ini operator selalular sudah menjangkau banyak
tempat di Indonesia. Dengan demikian maka PTPN X sudah menjadikan nasehat “ mencegah lebih baik dari mengobati”
sebuah peluang bisnis yang besar.
Jenis layanan kedua tetap
menggunakan teknlogi SMS yang sudah umum dilakukan masyarakat Indonesia.
Layanan SMS untuk memberikan pertolongan pertama umtuk pasien yang berada jauh
dari rumah sakit, sehingga membutuhkan waktu untuk akses ke dokter adalah salah
satu prospek bisnis yang menjanjikan. Dalam kondisi terdesak pasien atau orang
disekitarnya membutuhkan petunjuk yang tepat untuk meringankan kondisi si
pasien hingga ditangani langsung oleh dokter yang benar. kondisi pasien yang
sedang rawat jalan, kecelakaan lalu lintas, masyarakat yang sakit mendadak, dan
perempuan yang melahirkan adalah kondisi kondisi yang harus cepat ditangani.
Jika menunggu ambulan atau penanganan dokter dari rumah sakit membutuhkan waktu
lama akan sangat terlambat dalam melakukan pertolongan pertama. Dengan servis
SMS content ini, maka masyarakat diharapkan mampu memberikan pertolongan
pertama jika menghadapai atau menemui kondisi sepeti diatas. Masyarakat dapat
memilih kondisi – kondisi yang sudah disiapkan lewat sms lalu kemudian layanan
sms content dari rumah sakit akan membalas dengan sms hal hal yang harus
dilakukan. Contoh dari layanan tersebut
adalah sebaga berikut :
Sms dari
konsumen : darurat jantung 50 L ( “darurat” adalah kode SMS, serangan jantung
adalah jenis kondisi darurat, 50 adalah usia penderita, dan L adalah jenis
kelamin laki laki)
SMS dari rumah
sakit : “1.Duduk atau berbaring, 2.
berikan ruang yang cukup ( udara yang cukup). 3. berikanan tekanan ke jantung
korban 7x, jeda sebentar, dan lakukan
kembali,4. pernafasan buatan pada mulut, 5. beri aspirin. Balas reg ambulan
spasi alamat untuk pemesanan ambulan”
Bayangkan jika
rumah sakit menjadi rujukan untuk pasien dalam segala kondisi. Ini menjadikan
rumah sakit memiliki peran penting pada semua masyarakat, dan bisa menaikkan
citra dan loyalitas masyarakat terhadap rumah sakit tersebut. Tanggung jawab
rumah sakit bukan hanya sebagai lembaga bisnis namun juga sosial, sehingga
dalam kondisi seperti ini harga untuk layanan content harus terhitung murah.
Misal hanya Rp. 275 per sms ( laba Rp. 25/sms jika harga layanan sms dari
operator adalah Rp. 250). Keuntungan utama dari layanan ini adalah sikap loyal
dari masyarakat untuk rumah sakit tersebut, sehingga rumah sakit akan memiliki
pelanggan setia dan akan selalu menjadi pilihan utama masyarakat.
Layanan untuk pertolongan pertama
diatas bisa dikembangkan ke pemesanan fasilitas rumah sakit. Misalkan konsumen
dapat memesan ambulan tanpa harus mengunjungi atau menelpon operator rumah
sakit. System IT dari rumah sakit akan langsung memberikan respon sehingga
menugaskan mobil ambulan rumah sakit untuk menjemput pasien. Selain pemesanan ambulan, konsumen bisa memesan
kamar dan fasilitas lain rumah sakit, yang juga otomatis memberi tahu dokter
langganan atau yang menangani kasus si pasien. Pihak rumah sakit juga bisa
mempersiapkan fasilitas dari si pasien dengan cepat dan tepat, bahkan sebelum pasien
tiba di rumah sakit. Saya teringat pada layanan rumah sakit di Mount Elizabeth
Hospital Singapura ketika salah satu keluarga dirawat disana, dimana semua
fasilitas bisa dipesan secara on – line. Pihak rumah sakit harus memberikan
kenyamanan terhadap pasien ketika
menangani penyakitnya. Rumah sakit bukan hanya memberikan terapi dan
obat untuk kesehatan pasien, tapi juga pasien harus merasa seolah berada di rumah
sendiri dan secara psikologis mengurangi tekanan akan kondisinya.
Layanan SMS content terhitung murah
untuk daya beli masyarakat Indonesia pada umumnya, tapi akan mendatangkan
keuntungan yang lumayan besar bagi perusahaan. Harga normal sms untuk semua
operator pada umumnya Rp. 250, dan jika pihak rumah sakit memberikan harga 500
rupiah per sms, maka keuntungan yang didapat adalah Rp. 250. Data Asosiasi
Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) menunjukkan angka fantastis untuk
pengguna selular di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 250 juta nomor, SMS
mencapai data 260 miliar unit SMS, serta
27.000 terabyte transaksi data ( untuk layanan pertolongan pertama pasien tidak
hanya bisa menggunakan sms tapi juga transaksis data missal video content atau
gambar content untuk penanganan kondisi pasien secara cepat). Dengan angka
angka tersebut akan cukup mudah bagi kita untuk menyimpulkan keuntungan perusahaan
dengan adanya layanan ini.
Bisnis layanan content ini masih
sangat jarang di Indonesia namun memliki potensi besar terhadap bisnis rumah
sakit kedepan. PTPN X harus bisa menjadi yang pertama dan terdepan dari konsep
ini. Masyarakat kita sudah mengenal nasehat yang menjadi isnpirasi pertama dari
tulisan ini, sehingga untuk pemasarannya akan sangat mudah diterima oleh
masyarakat luas pada semua kalangan. Hal ini karena kesehatan adalah kebutuhan
semua orang tidak hanya golongan tertentu saja, dan penggunaan sms sekarang
sudah menjadi begitu sangat sederhana untuk dilakukan oleh masyarakat manapun.
Akan lebih bijak jika menggunakan satu rumah sakit dulu menjadi pilot project
layanan ini sebelum menerapkannya di semua rumah sakit. Dan satu hal yang pasti
adalah rumah sakit PTPN X tidak akan terbatas dan terkotakkan oleh ruang dan
waktu. Keuntungan yang didapat tidak hanya materi tapi juga loyalitas
pelanggan, dan rasa tanggung jawab yang besar dari rumah sakit untuk mengawal
pasiennya dimanapun berada akan
menunjukkan level dan kelas nya sendiri.